Konsep kehidupan
manusia dimuka bumi merupakan sebuah cerita yang tak kunjung habis. Sandiwara kehidupan
semuanya berawal dari muka bumi dan Allah SWT yang menjadi sutradara (Mustafa Agus:
23). Sama halnya ketika berbicara tentang cinta dan ego.
Banyak
orang yang mendefinisikan tentang cinta. Namun tak ada satupun yang mampu
memberikan defenisi yang jelas. Semua orang dapat memberikan defenisi
tergantung apa yang mereka rasakan. Seperti defenisi tentang cinta berikut ini.
Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda
lainnya (Wikipedia Cinta). Sedangkan menurut kompasiana.com cinta adalah
Perasaan takut kehilangan, takut ditinggalkan oleh seseorang yang kita sayangi,
sehingga membuat seseorang rela melakukan banyak hal yang awalnya terlihat
tidak mungkin.
Bagaimana dengan ego? selama ini anggapan kita tentang ego hanya
mementingkan kepentingan dirisendiri atau yang biasa disebut egosentrik. Ternyata
Ego menurut muhammad iqbal adalah Khudi yang
berarti roh yang penuh rahasia dan yang
mengatur segala potensi yang ada dalam diri manusia. Selain itu, ego juga
merupakan salah satu media untuk menjaga hubungan manusia dengan Tuhan dan
manusia dengan manusia yang disebut ego semesta.
Ternyata,
selama ini yang kita namakan cinta ternyata ego. Contoh lainnya, ketika kita
menyukai seorang wanita dan ada rasa peduli denganya. Itu bukan cinta tetapi
ego. Sama halnya ketika manusia ingin mendapatkan ridho dari Allah SWT ternyata
yang timbul adalah ego manusia untuk mendapatkan ridho-Nya bukan cinta.
Berdasarkan
beberapa statement diatas penulis berkesimpulan bahwa didalam kehidupan ini
tidak ada cinta kecuali ego. Ego yang senantiasa menjaga hubungan manusia
dengan Allah dan manusia dengan manusia. Sedangkan cinta yang kita pahami
selama ini hanyalah ilusi yang tidak ada exsistensinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar