sebatas mimpi? tanyaku
bukan, biarlah waktu yang akan menjawabnya.
entah kapan? waktu tak kunjung ada batasnya. tanyaku lagi.
tapi, biarlah aku menjadi pencintanya, meskipun itu berbanding terbalik dengan kenyataan.
biarlah ku hadapi dengan senyuman dan hati yang lapang.
mencintaimu adalah bahagia bagiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar